Tes psikotes juga digunakan untuk menilai berbagai kemampuan dan atribut mental seseorang. Tak cuma itu, tes psikotes juga dilakukan untuk mengukur kemampuan, kepribadian, hingga fungsi neurologis manusia, baik anak-anak maupun dewasa.
Tes psikotes dapat dipakai untuk proses observasi tingkah laku individu serta menggambarkan hasilnya lewat skala angka atau sistem kategori.Dalam proses rekrutmen, tes psikotes bertujuan untuk melakukan prediksi terhadap performa kerja seseorang berdasarkan kemampuan kognitif dan kepribadiannya.
Melalui tes psikotes ini nantinya perusahaan akan menentukan layak tidaknya seseorang untuk menempati posisi tertentu dalam perusahaan tersebut. Hal ini yang membuat belum tentu seseorang pelamar kerja dengan nilai akademik tinggi dapat begitu saja lolos tes psikotes.
Dikarenakan, tes psikotes lebih mengarah pada ketahanan mental dan emosional individu dalam menghadapi soal-soal beragam. Potensi seorang individu dalam pekerjaan dapat diprediksi dari pengerjaan tes psikotesnya.
Meski begitu, pengambilan keputusan tidak hanya berdasarkan pada hasil tes psikotes saja, tetapi juga dari hasil tes lainnya seperti wawancara.
Dalam proses rekrutmen, secara umum perusahaan akan melakukan tes psikotes untuk mengenal watak seseorang. Watak atau kepribadian ini biasanya meliputi kecakapan personal, perilaku, ketertarikan, preferensi individu, hingga tingkat intelejensinya. Tes-tes tersebut dilakukan dengan berbagai soal berbeda tiap perusahaan. Namun, berikut ini adalah 12 jenis contoh soal psikotes yang umum dipakai dalam seleksi kerja.
Tes kemampuan verbal secara umum adalah tes psikotes yang dilakukan untuk mengukur kemampuan pemahaman verbal seseorang.
Tes psikotes jenis ini umumnya dilakukan dalam tes potensi akademik dengan metode pengelompokan kata, antonim, analogi, acak kata, dan sebagainya. Berikut ini adalah beberapa contoh tes kemampuan verbal:
GEGAIA. Petir
B. Sahih
C. Lemah
D. Kuat
E. Berhasil
Jawaban: D
Gegai berarti mudah lepas, tidak kuat, atau tidak kukuh. Antonim atau lawan kata dari Gegai adalah Kuat.
A. Jahat
B. Akomodatif
C. Virus
D. Manunggal
E. Maskulin
Jawaban: A
Virulen berarti beracun ganas, jahat, atau mematikan. Sinonim yang tepat adalah Jahat
Tes logika aritmatika merupakan jenis tes psikotes yang berupa deret angka yang harus dipahami polanya. Tes logika aritmatika juga seringkali muncul dalam tes potensi akademik, dan secara khusus biasanya diujikan pada calon karyawan pada bagian analis data hingga finansial.
Berikut ini adalah contoh tes logika aritmatika,
Contoh soal tes logika aritmatika (Sumber: timeless-signs.blogspot.com)
Soal 1
11, 22, 44, 88, 176 ... . 704
A. 352
B. 300
C. 500
D. 651
Deret angka di atas menunjukkan pola perkalian 2 atau proses penjumlahan terhadap angka itu sendiri (22+22=44, 44+44=88, dst)
Tes logika matematika merupakan tes psikotes yang berisi pertanyaan-pertanyaan berupa soal cerita dan ditujukan untuk mengetahui kemampuan berhitung seseorang. Logika matematika yang diujikan umumnya seputar kegiatan sehari-hari.
Waktu pengerjaan yang terbatas membuat peserta tes psikotes jenis ini perlu mengelola waktu dengan baik. Berikut ini adalah contoh tes logika matematika,
Bagus melakukan 3 kali tes Matematika dengan nilai rerata 89. Berapa nilai yang harus Bagus pada tes selanjutnya jika ia ingin mendapatkan rerata nilai 90?
A. 97
B. 94
C. 90
D. 93
E. 95
Jawaban: D
Nilai rerata 3 kali tes adalah 89, sehingga 3 x 89 = 267
Jika nilai ke-4 yang dicari untuk menjadikan rerata 90 maka, 4 x 90 = 360
Maka, 360 - 267 = 93
Jadi, jawaban yang tepat adalah 93
Tes logika penalaran adalah jenis tes psikotes yang digunakan untuk mengukur kemampuan kecerdasan seseorang dalam penalaran logika dalam membentuk atau menemukan kesimpulan yang tepat dari sebuah soal.
Tes penalaran logika merupakan salah satu tes dasar yang cukup sering digunakan dalam tes rekrutmen perusahaan.
Adapun contoh tes logika penalaran ini adalah sebagai berikut,
Soal 1
Syarat penerimaan karyawan pada PT AVX untuk jabatan GT adalah lulus Tes Buta Warna. Rahmat adalah salah satu peserta rekrutmen yang akan melakukan Tes Buta Warna. Simpulan yang tepat adalah …
A. Rahmat diterima sebagai karyawan PT AVX
B. Rahmat belum tentu diterima sebagai karyawan PT AVX
C. Rahmat mampu mengerjakan Tes Buta Warna
D. Rahmat tidak diterima sebagai karyawan PT AVX
E. Rahmat tidak lulus dalam Tes Buta Warna
Jawaban: B
Rahmat belum tentu diterima sebagai karyawan PT AVX karena ia belum mendapatkan hasil Tes Buta Warna sehingga simpulan yang tepat adalah B.
Tes hafalan kata sebenarnya masuk dalam kemampuan memori verbal seseorang. Tes psikotes jenis ini secara umum bertujuan untuk pemecahan masalah lewat pengelompokan kata. Adapun contoh tes hafalan kata adalah sebagai berikut,
Di bawah ini adalah kata-kata yang perlu Anda hafalkan selama lima menit:
Bunga: Dahlia, Flamboyan, Laret, Soka, Yasmin
Perkakas: Cangkul, Jarum, Kikir, Palu, Wajan
Burung: Elang, Itik, Tekukur, Nuri, Walet
Kesenian: Arca, Gamelan, Opera, Kuintet, Ukiran
Binatang: Beruang, Harimau, Rusa, Zebra, Musang
Setelah menghafal kata tadi, lantas muncul soal sebagai berikut,
1. Kata yang berawalan huruf A termasuk dalam kategori ....
A. Bunga
B. Perkakas
C. Burung
D. Kesenian
E. Binatang2.
Kata yang berawalan huruf B termasuk dalam kategori …
A. Bunga
B. Perkakas
C. Burung
D. Kesenian
E. Binatang
Soal ini akan muncul berurutan sampai pertanyaan ke-21 (huruf U) dan perlu diperhatikan huruf awal dari sebuah kata lebih mudah untuk dihafal daripada mengingat kata itu sendiri.
Sehingga, pengerjaannya lebih mudah mengingat huruf-huruf awal dari kata-kata pada tiap kelompok.
Tes koran merupakan tes psikotes yang bertujuan untuk mengukur tingkat fokus dan emosi seseorang dalam pengerjaan penjumlahan dalam tabel-tabel angka.
Penjumlahan pada tes koran ini akan dilihat dari konsistensi tiap baris angka yang dijumlahkan secara diagonal maupun horizontal tergantung instruksi.
Penjumlahan dilakukan dengan menjumlahkan dua angka terdekat dan menulis hasilnya di antara angka tersebut.
Hasil yang dituliskan hanya cukup angka terakhir dari suatu bilangan. Jika 8 + 9 = 17 maka angka yang ditulis cukup 7.
Adapun contoh soal tes koran adalah seperti yang ada di bawah ini,
Contoh Tes Koran (Sumber: Semantic Scholar)
Tes Wartegg adalah jenis tes psikotes yang dipakai untuk menilai potensi psikologis seseorang. Tes psikotes jenis ini dilakukan dengan pengembangan gambar dengan coretan-coretan yang berasal dari respons peserta terhadap gambar tersebut.
Dalam tes ini, peserta akan diberikan gambar dengan huruf A hingga H lalu kemudian diminta untuk melengkapi gambar tadi pada tiap kotaknya.
Kombinasi dari kotak-kotak gambar ini yang nantinya akan dianalisis oleh pembuat tes. Di bawah ini adalah contoh tes Wartegg,
Contoh soal Tes Wartegg (Sumber: aspghandwriting.org)
Salah satu tes psikotes yang umum saat rekrutmen kerja adalah tes menggambar manusia atau orang. Tes ini dilakukan untuk membantu psikolog dalam membaca kemampuan calon karyawan.
Umumnya, penilaian tidak didasarkan oleh bagus tidaknya gambar tetapi seberapa detail gambar dan goresan yang dibuat peserta tes. Berikut ini adalah contoh tes gambar manusia,
Contoh soal Tes Menggambar Orang (Sumber: Pinterest)
Secara umum, tes menggambar pohon memiliki karakteristik yang sama dengan tes psikotes menggambar manusia. Tes menggambar pohon bertujuan untuk mengetahui kemampuan, sikap, dan sifat psikologis dari seorang pelamar kerja yang mengikuti tes rekrutmen karyawan.
Analisis kemampuan seseorang dari gambar pohon ini ditentukan dari posisi atau letak pohon, jumlah pohon yang digambar, tinggi, dan pemaknaan dahan dalam gambar.
Berikut ini adalah contoh tes menggambar pohon,
Contoh tes psikotes menggambar pohon (Sumber: gambar psikotes.blogspot.com)
Tes psikotes jenis House Tree Person Test (HTP) dilakukan sebagai teknik proyeksi yang dirancang untuk menentukan ciri-ciri kepribadian utama seseorang.
Lewat tes ini nantinya hasil yang didapat oleh seseorang akan dievaluasi lewat proses wawancara kerja. Ketika menggambar, peserta tidak sadar akan memproyeksikan karakteristik dan sifat kepribadian utamanya ke selembar kertas.
Oleh karena itu gambar-gambar kecil tadi begitu penting bagi penilai tes.
Berikut adalah contoh tes HTP,
Tes Army Alpha merupakan tes psikotes yang dikembangkan tak lama setelah Amerika Serikat memasuki Perang Dunia I oleh Komite American Psychological Association (APA) dan inisiasi oleh Robert Yerkes sebagai kepala Psychological Examination of Recruits.
Tes ini terdiri dari tiga tes intelijen yang dirancang untuk mengidentifikasi tingkat kecerdasan dan keterampilan verbal bagi setiap rekrutan. Tes ini terdiri dari 12 soal kombinasi deret angka, huruf, dan bentuk.
Berikut adalah contoh soal Tes Army Alpha Intelegence,
Tes EPPS merupakan tes psikotes yang disusun oleh Allen L. Edwards dan terdiri dari buku berukuran kuarto atau A4. Buku ini terdapat 225 pasang pernyataan dengan lembar jawaban dan lembar grafik terpisah.
Tes EPPS merupakan tes kepribadian yang bersifat verbal dengan metode forced choice atau memilih salah satu di antara dua pernyataan pada setiap item yang ada.
Aspek yang diukur dalam tes ini adalah 15 needs yang meliputi achievement, deference, affiliation, endurance, order, exhibition, autonomy, intraception, succorance, dominance, abasement, nurturance, change, heterosexuality, dan aggression.
Adapun contoh lembar jawaban tes EPPS adalah sebagai berikut,
Contoh lembar jawaban Tes EPPS (Sumber: konsultan psikologijakarta.com)
Pemahaman tentang tes psikotes cukup penting bagi pelamar kerja karena hal ini bisa menentukan tepat tidaknya kamu untuk mengisi posisi lowong dalam suatu perusahaan, Teruslah berlatih dan belajar!!!